Untukmu,
Ingin 'ku berikan seluruh waktuku
Tanpa jeda
Tanpa akhir
Untukmu,
Ingin kuberikan sisa waktu
Jika saja Tuhan membuat satu hari, lima detik lebih lama
Hanya untukmu
Tapi,
Aku tidak mampu
Sang surya seperti berlari mendahuluiku
Meninggalkanku terengah tercekik peluh
Seperti penambang pasir,
Aku mati jika tak mengayunkan cangkulku di tebing Merapi
Para bedebah itu menjerujiku atas nama pengabdian
Pengabdian tai yang membuatku seperti keledai
Memang,
Aku bekerja untuk para bangsat
Letihku 'ku serahkan untuk kepuasan srigala lapar
Peluhku minuman segar para biadab
Dan kegagalanku menjadi lelucon para jalang
Aku tidak takut mati,
Hanya takut hidup tanpamu
P. Budiningtyas